SIKLUS HIDUP TAENIA TAENIFORMIS
Taenia
taeniformis bersifat hermafrodit sehingga 1 ekor cacing taenia taeniformis
dapat menghasilkan telur sendiri pada
masing – masing segmen. Setelah menghasilkan itu segmen tersebut akan terlepas
dari tubuh cacing tersebut dan akan keluar bersama feses. Setelah diluar tubuh hospes (kucing)
dalam keadaan lingkungan yang mendukung
maka telur cacing akan keluar dari dalam segmen. Telur inilah yang bersifat
infektif dan dapat berkembang menjadi cacing taenia taenieformis dewasa.
Apabila telur-telur ini termakan oleh tikus maka telur ini akan menetas didalam usus dari
hewan tersebut dan menjadi larva stadium pertama (hexacanth).
Setelah itu bermigrasi ke dinding usus dan berkembang menjadi larva stadium
kedua ("strobilocercus" )
atau biasa disebut kista. Dalam dunia hewan tikus merupakan mangsa dari kucing
dan apabila kucing memakan tikus yang terinfestasi
kista taenia taenieformis maka kucing tersebut akan terinfeksi. Didalam saluran
pencernaan kucing kista ini akan membentuk scoleks dan akan menempel pada
dinding-dinding usus kucing dan mulai memakan sari-sari makanan dalam usus
hospes sampai menjadi dewasa dan kemudian menghasilkan telur yang nantinya
keluar bersama feses.
Gejala
klinis
Kucing
yang terinfeksi cacing taenia taenieformis akan menunjukan gejala-gejala klinis
sebagai berikut :
Ø Diare
Diare
terjadi karena apabila cacing berpidah dari satu titik pada usus ke titik lain
pada saat menghisap sari-sari makanan sehingga menimbulkan perlukaan pada dinding
usus. Karena adanya perlukaan ini akan mengakhibatkan usus tidak mampu lagi menyerap sari-sari
makanan sehinggah sari-sari makanan tersebut akan dikeluarkan malalui anus
bersama sisa-sisa makanan yang tidak terserap lainya.
Ø Perineum
atau iritasi anus
Ø Kucing
menjadi muda marah
Ø Muntah-muntah
bila terjadi penyumbatan pada usus
Ø Perubahan
napsu dan keinginan untuk makan
Ø Bulu
rontok dan kusam